Paul Gascoigne mencuri perhatian dunia dengan pesonanya di Piala Dunia 1990, mulai dari tubuhnya yang gemuk namun lincah, aksi briliannya di tengah lapangan, sampai tangisannya di babak semifinal.
Bertanding melawan Jerman (Barat) pada 4 Juli di Stadion Delle Alpi, Turin, Inggris tertinggal lebih dulu oleh gol Andreas Brehme. Top skorer Piala Dunia 1986 Gary Lineker menyamakan skor ketika waktu normal tersisa 10 menit. Hasil imbang selama 90 menit mengharuskan kedua tim menjalani babak tambahan.
Gascoigne, yang sudah mendapat kartu kuning saat Three Lions mengalahkan Belgia 1-0 di babak perdelapan final, melanggar pemain Jerman Thomas Berthold. Saking kerasnya pelanggaran, wasit Jose Roberto Wright (Brasil) mengganjar kartu kuning kepada Gazza, panggilan Gascoigne. Komentator BBC John Motson kala itu mengatakan, "Dia tidak akan main di final apabila Inggris memenangi laga semifinal ini."
Tiba-tiba terlihat Gazza berlinang air mata layaknya tangisan seorang anak kecil. Dia tahu kartu kuning menghilangkan kesempatan dia tampil di Olimpico, Roma.
Tak ada gol di babak perpanjangan waktu, memaksa adu penalti digelar dan Inggris menyerah 3-4 setelah tendangan penalti Stuart Pearce dan Chris Waddle gagal. Rakyat Inggris ketika itu memang sadar peluang lolos dari hadangan tim kuat Jerman sudah pudar setelah Gazza dipastikan absen.
Tangisan di menit 99 itu diakui merupakan momen terberat yang memberatkan dalam pribadi Gazza. Banyak yang menganggap lelaki kelahiran 27 Mei 1967 itu sebagai sosok pemain yang lemah dan cengeng. Tapi, sebagian lain menilai momen itu menujukkan Gazza mempunyai jiwa patriotisme yang tinggi kepada Inggris.
Nama Gascoigne termasuk dalam tim All-Star Piala Dunia 1990 karena penampilannya yang luar biasa di lini tengah. Dia kembali ke Inggris dengan sebuah kegilaan dari para penggemarnya yang terkenal dengan sebutan Gazzamania.
Lima tahun kemudian, muncul iklan televisi Walker Crisps yang terinspirasi dari pertunjukan Gazza yang menangis di semifinal. Iklan tersebut juga menampilkan Lineker, rekannya di timnas yang juga pernah sama-sama dengan Gazza memperkuat Tottenham Hotspur.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment